Tuahnusantara.com -
Safaruddin Dt Bandaro Rajo punya history yang dalam dengan Kota Payakumbuh, ia tak ingin jembatan hati dan kenangan di Payakumbuh itu, memudar apalagi menghilang. Bagi Safaruddin Dt Bandaro Rajo bukan type nya memutus silaturrahim, selama tak diganggu ia hanya akan terus berbuat kebaikan, tanpa terbesit sedikit pun untuk melawan.
Karena bila Safaruddin telah melakukan perlawanan, membela diri, membela bangsa adalah harga mati baginya. Orang yang berniat buruk padanya, hanya akan mati kutu, *bak pungguk merindukan bulan* sebab Dt. Safar orangnya benar - benar penyabar, geraknya bagai *menarik rambut dalam tepung.*
Dalam catatan sejarah yang abadi di media - media massa, namanya dikenal sebagai pribadi yang fokus mengurus hal yang baik - baik saja. Belum ditemukan literatur, Safaruddin marah - marah, apalagi merendahkan orang lain. Belum pernah.
Hanya orang bijak yang paham, bagaimana Safaruddin berjuang membangun daerah, membangun kampung. Ia terlatih menjaga kemenakan, menjaga masyarakat dan menjaga nama baik daerah.
Jika ada kabar buruk tentang dirinya, itu hanyalah goresan dari barisan sakit hati, yang tak mau membaca, mengaji dan memahami sejarah itu sendiri. Bagi saya, nama Safaruddin akrab sebagai pemimpin yang senang bersilaturrahim.
Ia paham benar indahnya ukhuwah silaturrahim itu, pernah ada kejadian : anggota kelompok tani yang kehujanan di dekat rumah dinas, karena menumpang mobil pick-up, ia fasilitasi dengan dihantarkan sopir menggunakan bus ke rumah mereka masing - masing. Jaraknya puluhan kilometer !
Sampai hal sekecil itu, ikut diurus H. Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, maka benarlah beliau pemimpin yang berasal dari kalangan bawah, kalangan masyarakat biasa. Ia benar - benar rendah hati, tapi tinggi rasa peduli. Salam cinta untukmu yang rela kami panggil "Apa/papa."
Catatan Kesaksian : Fadliriansyah Putra Sikumbang