Adanya
manusia dan semesta itu adalah karena cinta. Ya, karena cinta. Cinta yang
menyebabkan kita ini ada. Cinta Yang Maha Cinta adalah Cinta Tuhan Yang Maha
Kuasa. Adanya manusia dan segala isinya itu adalah salah satu tanda kebesaran
cinta Tuhan pada kita dan alam raya.
Manusia
diciptakan Tuhan untuk membawa kedamaian. Bukan untuk menjadi perusak di
muka bumi. Tangan kita diciptakan Tuhan bukan untuk melumurkan darah. Tapi
adalah untuk menolong satu sama lain. Bukan untuk saling memukul, tapi adalah
untuk saling merangkul dalam semangat menciptakan hidup yang damai dan adil dan
sejahtera.
Mulut
kita yang diciptakan Tuhan bukan mulut untuk menyebarkan rasa benci dan
perpecahan, tapi adalah untuk menyampaikan rasa kasih dan sayang sehingga alam
semesta teduh dalam kedamaian dan sejuk
dalam nuansa sosial yang penuh solidaritas.
Kaki
kita diciptakan Tuhan bukan untuk saling menendang. Tapi adalah untuk saling
melangkah bersama-sama untuk menyebarkan kebajikan dan rasa kemanusiaan yang
tinggi dalam semangat solidaritas yang tak pernah mati.
Telinga
kita diciptakan Tuhan bukan untuk mendengarkan kabar-kabar kebohongan tapi
adalah untuk menyimak kata-kata positif penuh harapan yang membuat hidup kita
menjadi eskok yang lebih baik dan lebih bermanfaat. Kita tutup dua telinga kita
dengan kabar-kabar kebohongan yang membelah semangat persatuan sesame anak
bangsa. Kita buka telinga lebar-lebar untuk kabar-kabar bahagia yang menunutun kita menuju jalan-jalan kebenaran .
Mata
kita yang diciptakan Tuhan adalah mata untuk menikmati keindahan ciptaanNYa
sehingga rasa syukur keharibaanNya selalu tercurah kepadanya . Mari kita
arahkan mata kita pada pandangan-pandangan yang membuat hati kita menjadi
bersih dan pikiran kita menjadi jernih.
Otak
kita diciptakan Tuhan untuk berpikir dan melaksanakan sesuatu kebajikan bagi
semesta dan umatNYa. Karena, pikiran adalah energi, maka mari kita gunakan
energi ini untuk menciptakan nilai-nilai peradaban yang mulia dalam semangat
saling menghargai, saling menghormati, saling mengingatkan untuk jalan-jalan
penuh rahmat dan penuh manfaat.
Sekali
hidup, harus bermakna.
Untuk
itu, Tuhan menciptakan hati; supaya kita dapat berpikir lebih jernih dan
merasakan empatikal dalam menyikapi
sesuatu.
Jangan
pernah kehilangan hati.Karena hati adalah kunci hidup selaras alam. Bersih
hati, bersih jiwa. Kuat pikiran, kuat daya raga. Selaras hati dan pikiran
adalah kemuliaan dalam kehidupan.
Mari
kita ciptakan kehidupan esok yang lebih baik dengan mengucapkan “Saya Peduli”
yang merupakan tanda rasa syukur kita kehadiratNya !
Jangan
lupa bahagia. Karena kebahagiaan itu tak jauh adanya. Ia dekat di hati.
Senangkan hati, buang segala susah.
Rawat
dalam pikiran sesuatu yang menyenangkan dan sesuatu yang menggembirakan hati.
Bahwa
untuk hidup, kita perlu bergembira. Karena, manusia adalah pemilik sah
kebahagiaan, bukan kerusuhan !
Salam
Saya Peduli
Dan
Salam Solidaritas untuk NKRI yang kucinta ! (*)
Catatan
Tentang Penulis:
Syarifuddin
Tanzil adalah Caleg DPR RI dari Partai
Solidaritas Indonesia (PSI), Dapil Jawa Tengah II
Yang
meliputi Demak, Kudus dan Jepara. Nomor Urutnya
1.