" Ketika Saya Peduli menjadi tradisi, maka tak akan ada lagi berbagai tindak kriminal atau kehajatan menimpa tempat tinggal kita masing-masing"
Jangan
pernah bermimpi bila alam dan kehidupan, dunia dan segala isinya akan berjalan
dengan harmonis jika rasa kepedulian lenyap di ruang dada.
Bila
rasa peduli lenyap di kehidupan kita, maka kodrat manusia sebagai makhluk
sosial akan menjadi dongeng di sepanjang hari.
Sis
dan bro serta sahabat se Nusantara yang cinta kita sama besarnya pada NKRI,
saya mengajak kita semua untuk menerbitkan semangat “ Saya Peduli”. Kita
jadikan kesepakatan “Saya Peduli” menjadi gerakan sosial dalam kehidupan kita.
Bila
kita semua menjadikan “Saya Peduli” dalam filosofi kehidupan, maka tak akan ada
lagi tetangga kita yang miskin merintih karena lapar. Karena, tangan kita
senantiasa terjulur membantu mereka.
Bila
“Saya Peduli” menjadi gerakan bersama, maka tak akan ada lagi kita mendengar
tetangga di lingkungan kita sengsara menahan sakit karena tiada biaya berobat
lantaran BPJS kesehatan tak terbayarkan. Karena, dengan segala kerelaan dan
ketulusan sosial, kita akan merogoh kantong sendiri untuk membantu biaya
berobatnya ke dokter atau ke rumah sakit.
Gerakan
sosial yang kita berinama “Saya Peduli” adalah kunci keharmonisan hidup
bersama.
Saya
Peduli lingkungan, maka dengan begitu kita tidak membuang sampah di sembarang
tempat yang dapat menyumbat aliran air di selokan yang akan menyebabkan banjir.
Ketika
Saya Peduli menjadi tradisi, maka tak akan ada lagi berbagai tindak kriminal
atau kehajatan menimpa tempat tinggal
kita masing-masing.
Saya
Peduli tetangga, mari kita lakukan hal ini. Dengan demikian, kita dapat
mengetahui siapa dan bagaimana tamu-tamu yang berkunjung ke rumah di sebelah
rumah kita. Sehingga, rumah tetangga terjaga dan tetangga juga menjaga rumah
kita. Dengan begitu, kecil sekali kemungkinan adanya tamu-tamu gelap yang
membuat kekeruhan di NKRI tercinta.
Katakanlah
“Saya Peduli” pada pelestarian seni dan budaya Nusantara. Dengan demikian,
nilai-nilai budaya tak tergerus oleh kemajuan pesat terkhnologi. Kebudayaan tak
boleh lenyap. Karena, kebudayaan adalah identitas kita sebagai satu bangsa,
yakni bangsa Indonesia.
Ucapkanlah
“Saya Peduli” pengembangan seni. Dengan berkembangnya seni, maka daya cipta dan
kreasi anak bangsa akan tumbuh mekar untuk membawa Indonesia pada percepatan
Indonesia Maju. Berkembang Seni, itu artinya berkembang pula nilai-nilai “
rasa” dan saling “tenggang” serta saling hormat menghormati sebagai anak
bangsa.
Berbeda
dalam pilihan politik tak harus membuat kita berpisah karena di dada kita
masing-masing tersulam nilai-nilai seni yang merekatkan kebersamaan antara
kita. Hiduplah Indonesia. Hiduplah rasa solidaritas demi persatuan Indonesia
abadi dan jaya. Kuat solidaritas, maka kuatlah bangsa.
Untuk itu, mulai dari niat di hati : Saya Peduli ! (*)
* Syarifuddin Tanzil
Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Dapil JAWA TENGAH II
Nomor Urut 1