• Jelajahi

    Copyright © TUAH NUSANTARA | TANDA CINTA UNTUK INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

     


    2) Lenyap Kepedulian Hancur Kehidupan !/ Catatan: Syarifuddin Tanzil

    Redaksi Utama
    Rabu, 10 Januari 2024, 10:12 PM WIB Last Updated 2024-01-10T15:15:35Z

     



    " Ketika Saya Peduli menjadi tradisi, maka tak akan ada lagi berbagai tindak kriminal atau kehajatan  menimpa tempat tinggal kita masing-masing"

     

    Jangan pernah bermimpi bila alam dan kehidupan, dunia dan segala isinya akan berjalan dengan harmonis jika rasa kepedulian lenyap di ruang dada.

     

    Bila rasa peduli lenyap di kehidupan kita, maka kodrat manusia sebagai makhluk sosial akan menjadi dongeng di sepanjang hari.

     

    Sis dan bro serta sahabat se Nusantara yang cinta kita sama besarnya pada NKRI, saya mengajak kita semua untuk menerbitkan semangat “ Saya Peduli”. Kita jadikan kesepakatan “Saya Peduli” menjadi gerakan sosial dalam kehidupan kita.

     

    Bila kita semua menjadikan “Saya Peduli” dalam filosofi kehidupan, maka tak akan ada lagi tetangga kita yang miskin merintih karena lapar. Karena, tangan kita senantiasa terjulur membantu mereka.

     

    Bila “Saya Peduli” menjadi gerakan bersama, maka tak akan ada lagi kita mendengar tetangga di lingkungan kita sengsara menahan sakit karena tiada biaya berobat lantaran BPJS kesehatan tak terbayarkan. Karena, dengan segala kerelaan dan ketulusan sosial, kita akan merogoh kantong sendiri untuk membantu biaya berobatnya ke dokter atau ke rumah sakit.

     

    Gerakan sosial yang kita berinama “Saya Peduli” adalah kunci keharmonisan hidup bersama.

     

    Saya Peduli lingkungan, maka dengan begitu kita tidak membuang sampah di sembarang tempat yang dapat menyumbat aliran air di selokan yang akan menyebabkan banjir.

     

    Ketika Saya Peduli menjadi tradisi, maka tak akan ada lagi berbagai tindak kriminal atau kehajatan  menimpa tempat tinggal kita masing-masing.

     

    Saya Peduli tetangga, mari kita lakukan hal ini. Dengan demikian, kita dapat mengetahui siapa dan bagaimana tamu-tamu yang berkunjung ke rumah di sebelah rumah kita. Sehingga, rumah tetangga terjaga dan tetangga juga menjaga rumah kita. Dengan begitu, kecil sekali kemungkinan adanya tamu-tamu gelap yang membuat kekeruhan di NKRI tercinta.

     

    Katakanlah “Saya Peduli” pada pelestarian seni dan budaya Nusantara. Dengan demikian, nilai-nilai budaya tak tergerus oleh kemajuan pesat terkhnologi. Kebudayaan tak boleh lenyap. Karena, kebudayaan adalah identitas kita sebagai satu bangsa, yakni bangsa Indonesia.

     

    Ucapkanlah “Saya Peduli” pengembangan seni. Dengan berkembangnya seni, maka daya cipta dan kreasi anak bangsa akan tumbuh mekar untuk membawa Indonesia pada percepatan Indonesia Maju. Berkembang Seni, itu artinya berkembang pula nilai-nilai “ rasa” dan saling “tenggang” serta saling hormat menghormati sebagai anak bangsa.

     

    Berbeda dalam pilihan politik tak harus membuat kita berpisah karena di dada kita masing-masing tersulam nilai-nilai seni yang merekatkan kebersamaan antara kita. Hiduplah Indonesia. Hiduplah rasa solidaritas demi persatuan Indonesia abadi dan jaya. Kuat solidaritas, maka kuatlah bangsa.

     

    Untuk itu, mulai dari niat di hati : Saya Peduli !  (*)


    * Syarifuddin Tanzil 

    Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

    Dapil JAWA TENGAH II

    Nomor Urut 1

     

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini