• Jelajahi

    Copyright © TUAH NUSANTARA | TANDA CINTA UNTUK INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

     


    8) Seperti Bunga Mawar // Catatan Pikiran : Syarifuddin Tanzil

    Redaksi Utama
    Kamis, 11 Januari 2024, 12:10 AM WIB Last Updated 2024-01-12T00:51:37Z

     



     "Hidup adalah percakapan antara waktu dan perbuatan".

     

    Mawar itu berduri. Indahnya memikat hati.Aromanya; wangi sekali. Kata Bung Karno: "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya."

     

    Bunga mawar tak perlu meyakinkan atau mengatakan dirinya wangi. Tak perlu. Ia tak mempropagandakannya ke tiap sudut atau ruang kehidupan bahwa ia benar-benar wangi.

     

    Artinya, segala kebajikan dan kebenaran pasti akan sampai dan akan terungkap tanpa harus dipropagandakan. Begitu juga sebaliknya, tiap-tiap yang busuk pasti akan terbongkar. Karena, Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Sehebat apapun menyembunyikan suatu kejahatan  suatu saat, proses waktu akan menyingkapnya.

    Sementara, Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.

     

    Bro dan sis…

     

    Hidup seumpama bunga Mawar. Durinya bukan untuk melukai orang lain. Tapi, untuk melindungi. Duri bagi mawar adalah  nafas bagi batang tubuhnya. Ia menjaga keindahan dan merawat dalam kasih sayang dan setia sampai mawar kembang.

     

    Bila mawar kembang, semerbaknya dibawa angin sejuk yang mewangi di tiap ruang.

     

    Tiap kelopaknya adalah susunan keindahan.

     

    Sejati hidup harusnya begitu. Seperti bunga mawar…

     

    Kalaupun hidup berduri, atasi dengan kelapangan hati dan kejernihan pikiran serta semangat yang menyala dalam apa yang kita sematkan di dada yakni : Saya Peduli !

     

    Dan sekali waktu jangan pernah  mengirimkan duri penusuk jantung hati seseorang.

     

    Kirimkanlah, cinta dan keindahan. Rindu dan kewangian. Kasih dan kedamaian.

     

    Waktu, jangan biarkan terbuang percuma. Tiap hari harus ada narasi kebajikan yang kita ciptakan dan kita tebarkan di muka bumi yang mulia , walau hanya itu sekedar menyingkirkan  duri dari  tengah jalan.

     

    Hidup adalah percakapan antara waktu dan perbuatan.

     

    Waktu yang singkat harus diperpanjang dengan catatan kehidupan yang menjadi buku bacaan bagi anak cucu kita kelak. Catatan baik kehidupan adalah legacy yang kita hadiahkan untuk anak cucuk kita nanti.

     

    Bukumu, jangan sampai kumuh atau lusuh oleh catatan catatan sampah yang bau.

     

    Tiap manusia adalah pencipta buku bagi anak cucunya nanti. Karanglah buku buku yang indah dan wanginya seperti  mawar nan mekar.

     

    Bukumu tak harus aksara  berukir tulisan tapi adalah susunan aksara yang ditulis oleh ruang dan waktu dalam pulunan sejarah yang tercatat dan dikenang oleh banyak orang.

     

    Mari kita menciptakan buku kehidupan nan menjadi kebanggaan bagi, anak, ponakan dan cucu kita.

     

    Hidup itu bergerak.

    Bergegaslah untuk berbuat baik!

     

    Tapi, jangan liar...

    Karena, hidup bukan keliaran. Ia adalah " keniscayaan jinak" yang cerdas.

     

    Salam Saya Peduli dalam semangat solidaritas untuk NKRI yang kita cintai ! (*)

     

    Catatan Tentang Penulis:

    Syarifuddin Tanzil adalah  Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dapil Jawa Tengah II yang meliputi Demak, Kudus dan Jepara. Nomor Urutnya  1. 

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini